Apa itu financial fair play dalam dunia sepak bola? Yuk, simak ulasannya pada artikel berikut ini!
Sepak bola merupakan salah satu jenis olahraga yang hampir semua orang suka. Mulai dari para pria, wanita hingga anak-anak hingga seluruh dunia.
Ini merupakan jenis olahraga yang bisa mempersatukan seluruh orang di dunia. Begitu banyak yang suka, tidak sedikit pula orang yang menjadi cinta dan fanatik terhadap olahraga satu ini.
Bahkan, karena cintanya banyak istilah-istilah dalam dunia sepak bola yang mereka ketahui. Salah satunya financial fair play. Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu mengetahui istilah tersebut?
Apa Itu Financial Fair Play?
Financial fair play merupakan sebuah kebijakan yang diterapkan oleh UEFA (Union of European Football Associations) untuk klub sepak bola Eropa.
Secara garis besar, tujuan dari regulasi tersebut adalah untuk memastikan bahwa seluruh klub sepak bola di Eropa dapat mengelola keuangan mereka secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Jadi, secara tidak langsung regulasi tersebut akan memastikan bahwa sebuah klub sepak bola telah memenuhi kriteria keuangan yang sehat.
Peraturan tersebut pun dibuat untuk mengontrol klub-klub yang memiliki finansial besar untuk membeli pemain serta menghabiskan uang mereka secara berlebihan, hingga akhirnya bisa berisiko mengalami kebangkrutan.
Regulasi Financial Fair Play
Regulasi tersebut dibuat karena pada tahun 2009 lalu, UEFA telah menemukan lebih dari setengah 665 total klub sepak bola Eropa mengalami kerugian finansial selama setahun kebelakang.
Tidak hanya itu, paling tidak ada 20% dari klub-klub tersebut yang teranalisa berada dalam bahaya finansial. Dan karena itulah munculnya regulasi bernama financial fair play.
Adapun beberapa regulasi sebagai berikut:
1. Financial Fair Play UEFA
Pada aturan UEFA telah mengalami perubahan selama bertahun-tahun. Ini pun mengalami penyesuaian setelah pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.
Dimana, aturan baru tersebut memungkinkan klub mengalami kerugian sebanyak €60 juta selama tiga tahun, dibandingkan dengan tunjangan sebelumnya sebesar €30 juta.
Selain itu, UEFA juga memberlakukan batasan pengeluaran untuk transfer, gaji hingga biaya agen hingga 70 persen dari total pendapatan klub pada 2025/2026.
2. FFP pada Premier League
Untuk aturan Premier League, regulasi ini sendiri memiliki aturan yang serupa dengan yang ketetapan UEFA.
Meskipun demikian, Liga Inggris (Premier League) telah memiliki undang-undang sendiri tentang keuangan, akuntansi serta tata kelola klub mereka.
BACA JUGA: 4 Pinjaman Karyawan Swasta, Syarat dan Cara Mengajukannya
Salah satu aturan yang Liga Premier terapkan adalah persyaratan bagi klub untuk dapat membayar gaji, biaya transfer, serta tagihan pajak tepat waktu.
Tidak hanya itu, aturan tersebut juga mengharuskan para klub menyerahkan rekening mereka setiap tahunnya, termasuk seluruh transaksi pembayaran kepada agen sekalipun.
Tujuan
Pada dasarnya, setiap aturan memiliki tujuan yang baik, pun demikian dengan regulasi ini. Adapun tujuan dari financial fair play adalah untuk menciptakan stabilitas finansial dalam industri sepak bola.
Dengan terciptanya klub sepak bola yang sehat secara finansial, maka hal tersebut akan menghindari klub-klub dari kerugian finansial yang berlebihan.
Selain itu, regulasi tersebut juga untuk mencegah adanya klub kaya raya yang didukung seorang miliader yang bisa membeli prestasi, serta mengeluarkan banyak uang yang tidak masuk akal.
Dengan begitu, ada batasan pengeluaran dan menghindari adanya kesenjangan yang parah di antara para klub-klub sepak bola.
Demikianlah penjelasan tentang apa itu financial fair play dalam dunia sepak bola yang perlu kamu ketahui.
Mau tahu tentang berbagai informasi tentang finansial lainnya? Yuk, langsung kunjungi website www.koperasi.hartanahgroup.com atau WhatsApp Hana.