Keberadaan koperasi syariah membuat masyarakat merasa dimudahkan ketika sedangkan membutuhkan biaya darurat karena biaya cicilannya cukup rendah. Selain itu, para anggota tidak dikenakan bunga dari pinjamannya tersebut.
Sementara bagi anggota yang membayarkan iuran simpanan maupun pinjaman akan mendapatkan keuntungan berupa bagi hasil. Cara seperti ini memang hampir mirip seperti sistem yang dilakukan perbankan saat ini.
Namun, tidak hanya sekadar sistem simpan pinjam, para anggota juga bisa mendapatkan beberapa berapa yang dibutuhkan dengan harga lebih rendah. Jadi, biaya tersebut bukan dalam bentuk bunga melainkan membayar jasa setelah Anda menerima barang tersebut.
Apa Saja Perbedaan Koperasi Syariah dengan Koperasi Konvesional?
Meskipun banyak orang mengetahui bagaimana cara kerja koperasi, namun banyak orang belum mengetahui apa saja perbedaan koperasi konvesional dengan syariah. Untuk mengetahui perbedaannya secara detail, simak poinnya di bawah ini.
-
Adanya Lembaga Zakat
Salah satu perbedaan antara koperasi syariah dan konvesional yaitu adanya lembaga zakat atau tidak. Hal tersebut ini bertujuan untuk memudahkan para nasabah ketika ingin membayarkan zakat dan mempersiapkannya dari jauh-jauh hari.
Tentu dengan adanya lembaga zakat tersebut akan membuat para anggota koperasi yang berumat muslim bisa melakukan ibadah tersebut. Bahkan Anda juga bisa melakukan zakat maal tanpa diketahui oleh masyarakat secara umum.
-
Sistem Bunga
Koperasi konvesional berjalan seperti sistem perbankan, di mana para anggota bisa membayarkan atau mendapatkan buang dari hasil iurannya. Biasanya keuntungan didapatkan dari sana apabila menggunakan koperasi simpan pinjam.
Sementara sistem ini tidak berlaku apabila Anda menggunakan layanan dari koperasi syariah, sehingga bisa terhindari dari perbuatan riba. Keuntungan yang diperoleh dari jasa tersebut dalam bentuk bagi hasil.
-
Pengawasan
Perbedaan lain antara koperasi konvesional dari syariah juga terletak pada sistem pengawasannya. Perbedaan ini cukup ketara, di mana sistem pengawasan koperasi konvesional hanya berdasarkan kinerja atas pengelolaan bidang usaha tersebut.
Sementara untuk koperasi berbasis terbilang lebih kompleks daripada konvesional. Untuk sistem pengawasan pada badan usaha syariah tersebut mencangkup pengelolaan, kejujuran anggota, aliran dana, dan juga pembagian hasil untuk seluruh anggota.
-
Penyaluran Produk
Secara umum koperasi konvesional menggunakan sistem kredit, di mana produk tersebut dipinjam dari para nasabah. Sendangkan sementara sistem syariah tidak melakukan kredit, melainkan produk akan dijual secara tunai.
Fungsi-fungsi di dalam Koperasi Syariah
Berdirinya koperasi berbasis syariah tentunya tidak semata-mata hanya mengatasnamakan sistem perekonomian lslam saja, melainkan ada fungsi-fungsi terfokus. Untuk beberapa fungsi di dalamnya yaitu bisa Anda ikut pembahasannya sebagai berikut.
Salah satu fungsi dari dari koperasi berbasis syariah mungkin tidak terlalu jauh dari keberadaan koperasi konvesional. Ya, fungsinya berupa upaya dalam mengembangkan sistem perekonomian nasional, di mana selalu mengutamakan azas kekeluargaan serta kerakyatan.
Fungsi berikutnya yaitu sebagai upaya dalam membangun keahlian seperti anggota di dalamnya serta masyarakat luas supaya bisa hidup lebih sejahtera. Hal tersebut mencangkup sosial ekonomi yang berperan penting dalam kehidupan manusia.
Selain itu, koperasi syariah juga memiliki peran dalam proses pengembangan kualitas sumber daya para anggota. Tujuannya agar setiap anggota tersebut bisa lebih konsekuen, amanah, konsisten, dan proses sesuai dengan nilai syariat lslam.
Sedangkan untuk peran dalam membangun peluang lowongan kerja, koperasi juga sangat berperan penting untuk hal tersebut. Semakin besar badan usaha tersebut, maka semakin besar juga memperbesar lapangan pekerjaan.
Lalu, fungsi dari koperasi berbasis syariah juga yaitu memperkokoh tiap-tiap anggota di dalamnya agar hubungan semakin solid. Dengan upaya tersebut, maka proses pengotrolan operasional di dalam koperasi bisa lebih lancar.
Apa Saja Prinsip Koperasi Syariah?
Perbedaan koperasi konvesional dan syariah tentunya terletak pada prinsip-prinsip di dalamnya. Oleh sebab itu, para calon anggota perlu mengetahui apa saja prinsip-prinsip di dalam badan usaha berbasis syariah tersebut.
Adapun salah satu prinsip yang ditangguhkan oleh koperasi berbasis syariah yaitu menjaga kepatuhan prinsip ekonomi Islam. Jadi, setiap anggota dilarang untuk melakukan riba, investasi bisnis haram, dan sebagai macam serupa lainnya.
Sama seperti halnya koperasi konvesional, koperasi syariah juga memiliki aturan yang terorganisir, sehingga para anggota memiliki tanggung-jawab terhadap perannya. Tidak boleh sampai mengabaikan aturan-aturan yang sudah disepakati.
Segala urusan yang menyangkut jalannya koperasi dilarang mengadung riba, sehingga semua proses tersebut nantinya digantikan dengan bagi hasil. Hal tersebut diberlakukan demi menjaga agar para anggota tidak masuk ke dalam dosa besar bagi umat muslim.
Untuk bisa menikmati hasil dari proses atau sistem perekonomian semacam itu, Anda bisa bergabung bersama koperasi berbasis syariah tersebut. Anda juga bisa terhindar dari perbuatan dosa besar seperti halnya riba.
Selain memiliki struktur yang terorganisir, koperasi berbasis syariah tersebut membantu masyarakat secara luas dan memberikan keuntungan kepada setiap anggotanya. Tentu saja, Anda harus bergabung di koperasi syariah terpercaya.