Jaman sekarang, fenomena ketidakgemaran terhadap menabung menjadi kenyataan yang cukup mencolok. Berbagai faktor mempengaruhi perubahan perilaku finansial masyarakat, membuat banyak orang lebih cenderung untuk tidak suka menabung. Salah satu alasan utamanya adalah gaya hidup konsumtif yang semakin merajalela. Teknologi dan media sosial turut berperan dalam membentuk keinginan untuk selalu mengikuti tren terbaru, seringkali mendorong individu untuk menghabiskan uangnya pada hal-hal yang bersifat instan dan berkaitan dengan gaya hidup.
Selain itu, ketidakpastian ekonomi juga menjadi faktor yang signifikan. Pandemi global yang melanda dunia memberikan dampak besar terhadap stabilitas ekonomi, membuat banyak orang lebih cenderung memprioritaskan kebutuhan sehari-hari daripada menyisihkan sebagian pendapatan untuk menabung di jaman sekarang. Rendahnya rasa keyakinan terhadap masa depan ekonomi membuat orang lebih berfokus pada kebutuhan sekarang, tanpa memikirkan jangka panjang.
Banyak Orang Tidak Suka Menabung, kenapa?
Menabung adalah kebiasaan keuangan yang selama ini dianggap penting untuk mencapai kestabilan finansial. Namun, di era modern ini, banyak orang tampaknya enggan atau kesulitan untuk menabung. Perkembangan teknologi keuangan atau fintech juga memberikan pengaruh signifikan. Layanan keuangan digital memungkinkan transaksi tanpa uang tunai, dan banyak orang lebih memilih untuk mengelola keuangannya secara instan dan tanpa kerepotan. Kemudahan akses ke kredit juga menjadi pendorong ketidakgemaran menabung, karena orang lebih memilih untuk menggunakan uang pinjaman daripada menahan sebagian pendapatan mereka. Beberapa faktor mungkin dapat menjelaskan fenomena ini, penjelasannya sebagai berikut:
- Tingginya Tekanan Hidup Dalam era digital dan globalisasi, kehidupan menjadi semakin kompetitif dan penuh tekanan. Banyak individu merasa perlu untuk terus mempertahankan gaya hidup yang mahal, terutama dengan ekspektasi sosial yang tinggi. Hal ini membuat menabung menjadi tantangan, karena sebagian besar pendapatan mereka sudah dihabiskan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
- Beban Hidup Sehari-hari yang Meningkat Biaya hidup yang semakin meningkat, terutama di perkotaan, dapat menjadi penghambat utama bagi kebiasaan menabung. Harga properti, pendidikan, dan kesehatan yang terus melambung membuat banyak orang sulit menyisihkan sejumlah uang untuk ditabung.
- Konsumtif dan Impulsif Berpindahnya fokus masyarakat ke gaya hidup konsumtif juga memainkan peran dalam ketidakmampuan menabung. Budaya “membeli sekarang, bayar nanti” seringkali mendorong konsumsi impulsif, yang dapat merugikan rencana menabung jangka panjang.
- Ketidakpastian Ekonomi Ketidakpastian ekonomi, terutama yang dipicu oleh peristiwa global seperti krisis keuangan atau pandemi, dapat membuat orang enggan menabung. Mereka mungkin merasa lebih aman dengan memiliki likuiditas tinggi dan menghindari penguncian dana dalam bentuk tabungan.
- Keterbatasan Pendidikan Keuangan Banyak orang tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang manajemen keuangan dan pentingnya menabung. Pendidikan keuangan yang kurang dapat menyebabkan kurangnya kesadaran akan manfaat jangka panjang dari kebiasaan menabung.
- Daya Tarik Investasi Lainnya Dalam lingkungan suku bunga rendah, beberapa orang mungkin melihat menabung sebagai opsi yang kurang menguntungkan. Investasi di pasar saham, mata uang kripto, atau aset lainnya dapat terlihat lebih menarik, meskipun lebih berisiko.
- Gaya Hidup Instan dan Digital Masyarakat modern cenderung mengutamakan kepuasan instan dan kebutuhan gratifikasi segera. Inilah yang mendorong mereka untuk menghabiskan uang untuk kepuasan segera daripada menabung untuk masa depan.
Baca Juga: 7 Alasan Mengapa Menabung Itu Penting! Yuk Mulai Menabung
Banyaknya orang yang tidak suka menabung di jaman sekarang tidak hanya berkaitan dengan faktor ekonomi semata, tetapi juga dipengaruhi oleh pergeseran budaya dan nilai-nilai masyarakat. Menyadari pentingnya menabung dan memberikan edukasi keuangan yang lebih baik dapat menjadi langkah awal untuk membantu mengubah perilaku finansial di masyarakat.
Meskipun tantangan dan perubahan prioritas ini menjadi faktor dominan, penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menabung untuk masa depan yang lebih stabil. Edukasi finansial dapat menjadi kunci untuk mengubah paradigma masyarakat terhadap menabung, sehingga mereka dapat membangun kebiasaan yang positif untuk keuangan pribadi mereka.
Menabung mungkin terdengar menyeramkan dan tidak disukai. Namun, hal ini tidak akan terjadi jika Anda menabung di Koperasi Hartanah. Selain mendapatkan gratis biaya admin & gratis biaya simpan, Anda bebas memilih masa tenor tabungan mulai dari 6 bulan hingga 12 bulan. Menabung di Koperasi Hartanah sangat menyenangkan! Ayuk menabung mulai sekarang!