You are currently viewing Apa Itu Depresiasi? Ini Pengertian, Fungsi Serta Cara Menghitungnya!

Apa Itu Depresiasi? Ini Pengertian, Fungsi Serta Cara Menghitungnya!

Mungkin sudah banyak yang tahu apa itu depresiasi! Akan tetapi, buat kamu yang belum tahu, berikut pengertian, fungsi serta cara menghitungnya!

Istilah depresiasi mungkin bukan hal yang asing untuk dunia ekonomi. Pasalnya, ini merupakan aktivitas yang biasa dilakukan dalam sebuah perusahaan. 

Dalam aktivitas operasional perusahaan, biasanya terdapat berbagai jenis biaya, dan depresiasi merupakan salah satunya. 

Namun, apa sebenarnya pengertian dari depresiasi itu sendiri? Dalam artikel kali ini, Koperasi Hartanah akan mengulas tentang pengertian, faktor penyebab, manfaat serta cara menghitungnya berikut ini. 

Apa Itu Depresiasi?

Depresiasi adalah salah satu istilah yang sering digunakan dalam pencatatan akuntansi atau yang lebih dikenal dengan penyusutan. 

Maka, depresiasi dapat diartikan sebagai biaya yang muncul karena adanya penggunaan aktiva tetap atau aset tetap (fixed assets). 

Jadi, biaya depresiasi ini merupakan biaya yang muncul karena adanya aset tetap yang digunakan mengalami penurunan atau penyusutan manfaat atau kualitas. 

Aktiva sendiri merupakan kepemilikan aset, harta dan kekayaan yang bisa dicairkan. Aktiva ini terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap dan aktiva tidak tetap.

Nah, biaya depresiasi ini akan sangat berkaitan dengan perhitungan masa pakai atau usia suatu aset tetap. Misalnya saja seperti mesin yang nilainya terus mengalami penurunan karena penggunaannya yang terus menerus. 

Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Depresiasi

Ternyata ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya depresiasi, berikut beberapa di antaranya:

1. Nilai Residu

Faktor pertama yang bisa mempengaruhi nominal biaya depresiasi adalah nilai residu, yaitu nilai terakhir aset setelah tidak bisa didepresiasi lagi. 

Pada beberapa perusahaan, umumnya memiliki benchmark berapa nominal residu aset ideal sesuai dengan keinginan. Nah, setelah itu maka aset akan dipindahtangankan dengan mempertahankan sisanya. 

2. Pola Pemakaian

Faktor lain yang mempengaruhi biaya depresiasi adalah proses pemakaian aset dalam jangka waktu tertentu, seperti usia aktiva. 

Umumnya, semakin berat pemakaian aset, maka estimasi waktu habis manfaatnya semakin cepat. Dalam faktor ini, kamu bisa menggunakan rumus depresiasi adalah menjumlahkan beban selama jangka waktu depresiasi. 

3. Harga Perolehan

Faktor selanjutnya adalah harga perolehan. Di mana harga awal ketika perusahaan membeli aset pertama kali. Jadi, setiap periode tertentu, akuntan akan melakukan perhitungan biaya depresiasi dan harga perolehan merupakan tolak ukur yang paling pertama. 

4. Estimasi Masa Manfaat

Faktor terakhir yang mempengaruhi biaya depresiasi adalah estimasi masa manfaat. Beberapa perusahaan biasanya memiliki ekspektasi tertentu kapan suatu aset dinyatakan terdepresiasi sepenuhnya. Bisa beberapa bulan atau hingga 10 tahun, tergantung pada kebijakan perusahaan itu sendiri. 

Manfaat Melakukan Depresiasi 

Perusahaan tentu telah melakukan perhitungan, terkait dengan alokasi biaya, aset, serta laporan laba rugi. Nah, depresiasi adalah hal yang tidak boleh terlewatkan. 

Pasalnya, terdapat sederet manfaat yang bisa perusahaan peroleh jika telah melakukan perhitungan yang tepat. Berikut beberapa manfaat depresiasi:

  • Selalu mengetahui nilai terbaru dari aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan
  • Dapat mengurangi risiko kerugian perusahaan dari kesalahan penaksiran nilai aset yang telah digunakan dalam waktu yang lama
  • Melakukan pendataan perolehan bisnis yang rapi dan tersistem
  • Dapat membantu mengelola perusahaan dan stakeholder dalam memahami biaya operasional bisnis yang bisa saja tidak tampak
  • Bisa mengurangi jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan terkait aset yang perusahaan miliki, karena dengan depresiasi nilai aktual aset saat ini akan diketahui dengan pasti.

BACA JUGA: Catat! Ini Rumus Menghitung Pesangon Jika Terkena PHK

Rumus Depresiasi

Berikut beberapa cara menghitung depresiasi yang bisa kamu gunakan:

1. Metode Beban Menurun

Metode ini merupakan cara menghitung depresiasi dengan acuan total pendapatan tahunan dan penurunan saldo. 

Jadi, beban penyusutan nilainya lebih besar dari periode awal, tetapi mengecil pada periode berikutnya. 

Rumus: 

Nilai Penyusutan = Harga Beli Aset x Persentase Penyusutan

2. Metode Saldo Menurun Ganda

Ini merupakan jenis metode yang cara menghitungnya berdasarkan biaya penyusutan garis lurus tanpa nilai residu, yang kemudian dilipatgandakan. 

Perhitungan ini bisa mengukur depresiasi dengan nilai buku aset setiap awal waktu. Rumusnya:

Depresiasi = (Harga Perolehan : Usia Ekonomis) x 2

3. Metode Garis Lurus

Metode garis lurus adalah cara menghitung depresiasi dengan asumsi berdasarkan fungsi dari waktu, dan bukan dari fungsi pemakaiannya. 

Akibatnya, metode garis lurus ini seringkali dianggap kurang akurat, karena hasil konsumsi aset antar periode sama. 

Rumus:

Nilai Penyusutan = Harga Pendapatan – Nilai Residu : Usia Ekonomis

4. Metode Aktivitas

Untuk metode aktivitas, merupakan cara menghitung berdasarkan pemanfaatan aset. Jadi, metode ini digunakan dengan mengukur dari hasil produktivitas aset. 

Rumus:

Depresiasi = [(Biaya Perolehan – Nilai Residu) x Estimasi Usia Penggunaan] : Usia Produktif

5. Metode Depresiasi Khusus

Ini merupakan cara menghitung depresiasi dengan metode perusahaan atau akuntan. Perhitungan dengan metode ini guna mencari tahu manfaat dari penurunan nilai aset itu sendiri. 

Dalam hal ini, biasanya kamu tidak memerlukan rumus depresiasi, tetapi menggunakan metode kelompok serta metode campuran. 

Biasanya, metode kelompok ini digunakan untuk mengukur aktiva homogen dengan kemiripan fungsi, sebaliknya, metode campuran diterapkan berdasarkan akuntan. 

6. Metode Unit Produksi

Metode terakhir yaitu metode unit produksi yang menghitung biaya depresiasi dengan menggunakan rincian perhitungan aset dalam satuan waktu (jam) dan berat (kg). 

Rumus: 

Depresiasi = (Harga Pendapatan – Nilai Residu) x (Pemanfaatan Aset : Estimasi Usia)

Jadi , itulah pengertian apa itu depresiasi beserta dengan manfaat dan bagaimana cara menghitungnya dan rumus yang bisa kamu gunakan. 

Menghitung depresiasi aset akan memberikan kamu bayangan tentang nilai aset yang kamu miliki dan memperkirakan apakah pembelanjaan kamu selama ini menguntungkan, atau malah hanya menghabiskan uang saja.

Koperasi Hartanah adalah salah satu lembaga keuangan yang membantu kamu untuk membesarkan aset lewat produk-produk didalamnya seperti deposito, cicil emas dan tabungan berjangka.

kunjungi website www.koperasi.hartanahgroup.com atau Whatsapp Hana untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai produk dari Koperasi Hartanah ya!

Leave a Reply