You are currently viewing Benarkah, Gaji Perawat di Jepang Lebih dari Rp30 Juta Per Bulan? 

Benarkah, Gaji Perawat di Jepang Lebih dari Rp30 Juta Per Bulan? 

Gaji perawat di Jepang kabarnya bisa mencapai lebih dari Rp30 juta per bulannya. Yuk, cari tahu siapa tahu kamu tertarik!

Banyak orang tertarik untuk bekerja di luar negeri karena tergiur gaji atau bayaran yang terbilang besar. Pun dengan pekerjaan sebagai perawat.  

Begitupun dengan para pekerja yang ada di Indonesia, mereka tertarik untuk bekerja sebagai perawat di Jepang. 

Banyaknya minat untuk bekerja sebagai perawat di Jepang karena banyak informasi yang beredar di kalangan pencari kerja bahwa perawat di Jepang memiliki gaji lebih dari Rp30 jutaan. 

Nominal gaji tersebutlah yang membuat banyak para pencari kerja berminat untuk bekerja ke negara tersebut. Namun, benarkah gaji perawat di Jepang sebesar itu? Yuk, simak ulasannya berikut ini. 

Gaji Perawat di Jepang

Hubungan pemerintah Indonesia dan Jepang yang baik, membuat kerja sama dalam bidang apapun. Salah satunya meningkatkan kerja sama dalam bidang ketenagakerjaan. 

Pasalnya, sudah sejak 2018 lalu Jepang menerima calon perawat RS dan perawat lansia dari Indonesia melalui Kesepakatan Kemitraan Ekonomi (EPA) Jepang-Indonesia.

Kerja sama tersebut telah tertuang dalam Economic Partnership Agreement (IJ-EPA) yang telah berjalan lebih dari 10 tahun. 

BACA JUGA: Kekayaan Keluarga Rockefeller Capai 120 Triliunan Yuk, Cari Tahu! 

Nah, biasanya pemerintah Jepang membutuhkan setidaknya sekitar 500 orang Caregiver (atau di Jepang biasa disebut Kaigofukushishi) setiap tahunnya. 

Untuk bisa bekerja di Jepang, mereka harus melewati beberapa tahapan proses supaya bisa berangkat ke Jepang sebagai perawat dan bersaing dengan orang-orang Jepang di bidang yang sama. 

Melansir dari situs G2G Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), pekerja yang bekerja sebagai perawat di Jepang mendapatkan berbagai keuntungan, salah satunya jaminan penempatan dan perlindungan, serta gaji yang cukup besar. 

Namun sebelum itu, kamu harus melakukan pelatihan bahasa Jepang selama 6 bulan di Jakarta dan 6 bulan di Jepang. 

Kamu pun harus memiliki sertifikat kemampuan bahasa Jepang JLPT level N5 yang telah legalisir oleh lembaga kursus dan telah memiliki izin resmi dari Dinas Tenaga Kerja. 

Syarat Khusus Calon Kangoshi (Perawat):

  • Berusia 23–35 tahun
  • Lulus S1 Keperawatan 
  • Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun di bidang yang sama
  • Memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dari Kemenkes

Sedangkan untuk syarat calon careworker atau Kaigofukushishi antara lain:

  • Berusia 21-35 tahun
  • Pendidikan minimal D3 Keperawatan

Untuk gaji perawat yang masih berstatus kandidat akan memperoleh gaji bulanan Rp15-18 juta, sedangkan pendamping lansia berstatus calon sekitar Rp12-15 juta per bulan. 

Akan tetapi, jika kamu lulus dalam Ujian Nasional careworker, maka gaji perawat Indonesia di Jepang berkisar antara 100.000 hingga 200.000 yen atau setara dengan Rp13 juta hingga Rp26 jutaan. 

Jumlah gaji tersebut belum termasuk tambahan tunjangan serta bonus tahunan yang akan mereka dapatkan.

Nah, buat kamu yang berminat untuk bisa bekerja ke dalam atau luar negeri, bisa bergabung dengan komunitas The 100 Club dari Koperasi Hartanah .

Kenapa harus join The 100 Club? The 100 Club Indonesia merupakan komunitas yang akan membantu kawula muda, Gen Z dan Milenial untuk mendapatkan 100 juta pertamanya melalui program pelatihan skill, penyaluran kerja ke dalam dan luar negeri, edukasi finansial dan program menabung. 

The 100 Club Indonesia juga menyediakan pendanaan sistem Income Sharing Agreement (ISA) bagi kamu yang ingin belajar dan berkarir ke luar negeri tanpa memikirkan biaya besar diawal.

Kamu ingin bekerja ke Jepang? Yuk join The 100 Club atau kunjungi website www.koperasi.hartanahgroup.com atau WhatsApp Hana untuk info lebih lanjut.

Leave a Reply