Bisa dibilang, Koperasi merupakan salah satu lembaga keuangan tertua di Indonesia. Koperasi memiliki daya tarik sendiri bagi anggotanya. Namun, seiring berjalannya waktu, menjadi semakin kompleks.
Masalah koperasi ini apabila di biarkan dapat mengancam kesejahteraan anggotanya.
Meskipun hadir sebagai lembaga keuangan tertua, namun pada kenyataanya, masih minim peminat.
Padahal niat awal pembuatan koperasi sebagai pondasi keuangan masyarakat amat mulia. Organisasi keuangan tersebut memiliki asas kekeluargaan yang memungkinkan semua anggota mendapat keuntungan bersama, sesuai keterlibatannya.
Lantas sebenarnya apa saja masalah yang ada sebagai salah satu lembaga keuangan? Simak ulasan berikut ini.
Masalah koperasi karena pandangan negatif masyarakat
Sebagai lembaga keuangan yang ada sejak dahulu kala, akrab dengan pandangan kuno dan ketinggalan zaman.
Pandangan tersebut membuat lembaga keuangan ini berkurang peminatnya seiring berjalannya waktu. Apalagi sekarang sudah banyak jenis lembaga keuangan dengan berbagai layanan yang bisa masyarakat nikmati.
Masyarakat memandangnya sebagai satu lembaga keuangan kuno yang masih menerapkan metode lama dalam menjalankan aktifitas. Hal ini membuatnya tidak begitu menarik jika membandingkan dengan lembaga lainnya.
Padahal dewasa ini telah banyak bermunculan koperasi digital, bahkan kehadirannya makin masif saat pandemi melanda Negeri. Sayangnya fakta itu kurang terlihat masyarakat sehingga pandangan miring tersebut masih melekat hingga sekarang.
Seiring berjalaannya waktu, beberapa koperasi telah berganti wajah dengan menjalankan banyak jenis usaha. Hal ini dapat mengakomodir kebutuhan anggotanya.
Keberagaman ini membuatnya berhasil menarik minat masyarakat kelas menengah ke atas untuk bergabung sebagai anggota. Untuk itu, pengenalan lebih ditingkatkan.
Minimnya SDM
Sebuah lembaga memiliki individu yang khusus bertugas menjalankan operasional, supaya tujuan pembangunannya bisa tercapai. lembaga keuangan ini memiliki pengurusnya sendiri yang telah memiliki amanat dari anggota untuk menjalankan kesejahteraan bersama.
Sayangnya sampai saat ini masih banyak koperasi dengan pengurusnya yang kurang memiliki pemahaman terkait produk keuangan dan penyelesaian masalah. Pengelola lembaga ini umumnya berisi orang-orang berpengaruh di lingkungan sekitar.
Hal inidapat merugikan karena kemampuannya menganalisis perkembangan bisnis dan menjalankan investasi terbilang kurang baik, persepsi kuno pada tubuh lembaga keuangan tersebut tetap melekat.
Jangan lupa untuk memasukan anak-anak muda maupun kaum milenial dalam operasionalnya sebagai penarik minat rekan sebayanya menjadi anggota. Selain itu mereka bisa meneruskan tongkat estafet peremajaan sekaligus pengelolaannya di masa depan.
Pesaing dalam memberi akses keuangan bagi rakyat
Seiring berjalannya waktu, akses keuangan bagi masyarakat makin mudah dan beraneka ragam. Berbagai lembaga keuangan dengan jenis usaha berbeda, berlomba menarik minat warga untuk menggunakan jasanya.
Modal yang bersumber dari anggota serta pinjaman pemerintah nyatanya belum cukup meningkatkan layanannya. Gelontoran dana besar yang ada pada lembaga lain membuat pamor kopersasi terus merosot karena mereka mampu memberi akses lebih besar.
Masifnya sosialisasi lembaga lain, makin meminggirkan posisisnya sebagai lembaga keuangan yang hadir untuk mensejahterakan rakyat serta menciptakan tatanan masyarakat adil makmur di Tanah Air.
Keterlibatan anggota minim
Keterlibatan anggota menjadi kunci sukses majunya sebuah koperasi. Sering kali, anggota enggan memberikan dorongan dalam berbagai bentuk demi kemajuan lembaga keuangan tersebut.
Padahal anggota menjadi pilar penting supaya mampu bersaing. Makin banyak anggota berarti lebih banyak dana untuk pengelolaan serta perkembangannya.
Selain memberi dukungan melalui materi, para anggota bisa menjadi corong penyampai pesan berupa ajakan kepada banyak pihak soal manfaat lembaga ini. Penilaian positif ini akan menarik banyak pihak turut andil menjadi anggota.
Masalah koperasi paling besar, pendanaan
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, pendanaan hingga saat ini masih terbatas dari anggota dan pemerintah. Hal ini membuat daya saing tidak sebesar lembaga keuangan yang memiliki pendanaan besar.
Saat ini masyarakat tak perlu takut, sebab masih banyak koperasi terpercaya dengan pengelolaan profesional. Salah satu lembaga tersebut adalah Koperasi Hartanah.
Koperasi ANDALAN ini mampu memberikan anggotanya keuntungan berlipat dengan sekema keuangan bunga berbunga. Koperasi Hartanah juga telah terdaftar pada Kementerian Koperasi dan UKM RI.
Kabar baiknya, Koperasi Hartanah modern dengan sistem digital, akan membuat kamu dalam beranggota lebih mudah pula. Berbagaimacam kebutuhan anggota juga terakomodir.
Kunjungi www.koperasi.hartanahgroup.com atau menghubungi whatsaap Hana untuk informasi kegiatan, promo, dan produk Koperasi Hartanah.