Akhir-akhir ini, inflasi menjadi pemberitaan hangat. Sebenarnya apa sih itu inflasi dan kenapa bisa terjadi inflasi? Yuk, simak ulasannya berikut ini untuk Sahabat Hana.
Belakangan ini, isu inflasi semakin kencang berhembus semenjak badai resesi menyerang beberapa negara. Pun, Indonesia yang diramalkan akan mengalaminya di tahun 2023 mendatang.
Salah satu hal yang mengakibatkan terjadinya inflasi adalah adanya kenaikan harga bahan pokok dan beberapa barang lainnya secara meluas dan terus-menerus.
Akan tetapi tidak hanya itu saja, ada beberapa hal lain yang harus terpenuhi jika dapat dikatakan terjadinya inflasi, seperti:
- Adanya kecenderungan harga yang terus meningkat
- Kenaikan harga tersebut terjadi secara terus menerus
- Kenaikan harga tersebut tidak terjadi hanya pada satu atau beberapa barang saja, tetapi pada semua harga barang.
- Salah satu alasan terjadinya inflasi, karena banyaknya permintaan barang namun tidak berbanding lurus dengan ketersediaan.
Sehingga bisa terjadi kelangkaan barang dan jasa yang menyebabkan harga tersebut naik terus-menerus. Bukan hanya itu saja, inflasi terjadi karena banyaknya jumlah uang yang beredar di pasaran.
Jenis-Jenis Inflasi
Berikut beberapa jenis inflasi yang perlu kamu ketahui berdasarkan sebabnya, yang Hartanah rangkum dari berbagai sumber.
1. Inflasi berdasarkan Asalnya
Pada jenis inflasi ini terbagi menjadi dua, yaitu inflasi domestik dan inflasi impor atau imported inflation.
Inflasi Domestik, Ini jenis yang berasal dari dalam negeri dan umumnya ditandai dengan adanya defisit dalam APBN.
Dalam hal ini pemerintah akan membiayai APBN dengan melakukan pencetakan uang baru, tentunya akan meningkatkan jumlah uang yang beredar.
Peningkatan jumlah uang tersebutlah yang membuat meningkatkan harga kebutuhan, hingga timbul inflasi dalam negeri.
Imported Inflation, atau inflasi diimpor merupakan jenis yang berasal dari luar negeri. Hal ini muncul karena negara yang menjadi partner dagang negara tertentu mengalami inflasi yang cukup tinggi.
Sehingga membuat kebutuhan di luar negeri meningkat. Tentu saja hal ini akan berdampak pada harga barang yang akan dijual kembali di Indonesia, otomatis menjadi lebih tinggi.
BACA JUGA: Kebijakan Gunting Syafruddin: Tujuan serta Dampaknya!
2. Jenis-Jenis Inflasi: Berdasarkan Sifatnya
Untuk jenis inflasi berdasarkan sifatnya terdiri dari empat macam, meliputi:
Inflasi ringan, atau creeping inflation yang terjadi karena adanya peningkatan laju inflasi yang rendah. Umumnya, inflasi ini terjadi kurang dari 10% per tahun. Ciri lain dari jenis ini adalah kenaikan harga yang cenderung lambat dan berlangsung lambat.
Inflasi sedang, atau galloping inflation yang terjadi sedikit lebih tinggi dari inflasi ringan. Pun, laju inflasi sekitar 10-30% per tahun yang ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dalam waktu singkat.
Inflasi berat, atau high inflation merupakan jenis inflasi yang tergolong berat. Jenis ini biasanya mulai dari 30-100% per tahun dengan kenaikan harga yang sangat signifikan dan tak terkendali.
Inflasi sangat berat, atau hyperinflation yang terjadi secara besar-besaran dan mencapai lebih dari 100% per tahun, dan Indonesia pernah mengalami jenis inflasi ini.
Pada tahun 1998, Indonesia mengalami hiperinflasi yang mencapai 600%. Hal ini terjadi karena pencetakan uang secara besar-besaran untuk menutup defisit anggaran pada waktu itu.
3. Berdasarkan Sebabnya
Inilah beberapa jenis inflasi yang berdasarkan sebabnya terdiri dari tiga, yaitu:
Bottle Neck Inflation, adalah inflasi yang penyebabnya berasal dari faktor permintaan atau faktor penawaran.
Cost Push Inflation, merupakan jenis inflasi yang penyebabnya berasal dari kenaikan biaya produksi. Hal tersebut disebabkan oleh kenaikan biaya input ataupun biaya produksi lainnya.
Demand Pull Inflation, adalah jenis inflasi yang terjadi karena adanya sebuah permintaan (demand) yang tak seimbang dengan peningkatan jumlah produksi.
Cara Mengatasi Inflasi
Mungkin, mengatasi atau menangani inflasi tidak semudah yang kita bayangkan. Tetapi beberapa cara berikut bisa kamu lakukan untuk mengontrol inflasi, meliputi:
- Dengan meningkatkan produktivitas barang serta jasa dalam negeri, terutama bahan pokok
- Tingkatkan produktivitas industri mikro, seperti UMKM atau home industri
- Melakukan kebijakan moneter, Bank Indonesia membuat kebijakan dengan menarik uang yang beredar di masyarakat
- Kebijakan fiskal, dengan pengeluaran dan penerimaan dari pemerintah. Misalnya dengan menaikkan tarif pajak dan menghemat pengeluaran pemerintah lainnya.
Itulah jenis-jenis inflasi berdasarkan beberapa penyebab asal hingga hingga sifatnya serta beberapa cara mengatasinya.
Buat kamu yang ingin tahu lebih jelas tentang inflasi, investasi, koperasi hingga konsultasi finansial bisa langsung mengunjungi informasi lengkapnya melalui www.koperasi.hartanahgroup.com atau WhatsApp Hana.